
Bagi Gregory Hancock, perjalanan penting untuk pembelajaran dan inspirasi.
Hancock, direktur eksekutif Teater Tari Gregory Hancock, menghabiskan waktu musim panas ini di Latvia, Lituania, dan Polandia. Di Latvia, ia mengunjungi Museum Peringatan Saraspils, yang merupakan lokasi kamp konsentrasi dan penjara Nazi dari tahun 1941 hingga 1945.

Hancock telah mengunjungi Latvia beberapa kali, tetapi tidak pernah ke Salaspils.
“Saat saya masuk ke memorial, inspirasi datang begitu cepat,” ujarnya. “Tujuh patung beton raksasa yang menggambarkan tahanan berbeda dari kamp konsentrasi memberikan kesan brutal namun sangat emosional. Saya langsung membayangkan sebuah tarian di mana patung-patung tersebut akan menceritakan kisah tempat tersebut.
Hasilnya adalah “Beyond These Gates, the Land Groans,” yang akan menjadi tuan rumah “Fall Nights” GHDT di Tarkington di United Solutions Performing Arts Center di Carmel pada 25-26 Oktober. Paruh kedua acara ini akan menjadi balas dendam dari The Seven Deadly Sins dan The Visit.
Hancock mengatakan tugu peringatan itu adalah tempat yang menawan tanpa ada tanda-tanda yang menjelaskan apa pun.
“Ini dimaksudkan untuk mendapatkan respon emosional dari pengunjung, yang bisa bersifat sangat pribadi,” kata Hancock. “Saya merancang karya tersebut dengan cara yang sama. Meskipun para penari memiliki karakter dan cerita mereka sendiri, saya menyerahkan interpretasinya kepada penonton. Saya berada di peringatan tersebut pada akhir bulan Juli ketika saya mulai mengerjakan karya ini, yang membutuhkan waktu sekitar 6 1/2 minggu bagi para penari untuk membuatnya. Inspirasi seringkali datang dari pengalaman yang tidak terduga dan menarik terkadang itu menjadi proses bertahap.
Hancock mengatakan lagu tersebut diiringi oleh suara detak jantung manusia hingga solo biola berdurasi dua menit di akhir.
“Koreografi saya biasanya sangat didorong oleh musik,” katanya. “Tanpa musik, hanya suara detak jantung, itu adalah cara baru yang luar biasa bagi saya untuk membuat gerakan ditentukan bukan oleh musik tetapi oleh cerita, emosi, dan kekuatan pribadi masing-masing penari. Cara bekerja ini memberi saya kebebasan artistik yang baru. di mana gerakannya masih sangat organik.
“Seven Deadly Sins” sebelumnya dipentaskan pada tahun 2019, dan “The Visit” dipentaskan pada tahun 2009.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi gregoryhancockdancetheatre.org.