Terdapat Kendala IT Global 20 juli 2024
Terdapat Kendala IT Global 20 juli 2024
Kendala IT skala besar global baru- baru ini picu kekacauan di banyak negeri. Tercantum bermacam layanan publik. Tetapi, sebagian bursa dampak global nampak telah beroperasj secara wajar sehabis peristiwa tersebut.
Para pejabat di New York Stock Exchange serta Nasdaq berkata telah beroperasi pada Jumat, 19 Juli 2024 walaupun permasalahan CrowdStrike sudah menyerang banyak perihal mulai dari maskapai, bank, sampai banyak bisnis lain di segala dunia.
” Pasar NYSE beroperasi penuh serta kami memperkirakan pembukaan wajar pagi ini,” kata juru bicara bursa, dilansir dari CNBC International, Sabtu( 20/ 7/ 2024).
Demikian pula Nasdaq yang ialah tempat perdagangan kesukaan untuk saham- saham teknologi yang lagi naik daun, berkata grupnya sudah sukses melewati permasalahan yang diakibatkan oleh pembaruan yang diterapkan oleh CrowdStrike, suatu industri keamanan siber global.
” Pasar Eropa serta pra- pasar AS kami beroperasi wajar. Kami memperkirakan pasar AS hendak dibuka wajar,” kata Nasdaq.
Tetapi terdapat permasalahan lain. Indeks Russell AS, yang mencakup indeks saham berkapitalisasi kecil Russell 2000 yang diawasi ketat, tidak melaksanakan perhitungan sehabis pasar dibuka. Snafu nyatanya teratasi keesokan paginya.
” Sebab permasalahan teknis pihak ketiga, kami dikala ini hadapi akibat pada platform real- time kami, yang menghindari klien mengakses serta menerima informasi,” kata FTSE Russell dalam suatu statment.
Kendala tersebut warnanya mempengaruhi indeks real- time FTSE Russell. Regu FTSE Russell lalu secara aktif menyelidiki permasalahan ini buat menyelesaikannya sesegera bisa jadi.
Sedangkan saham CrowdStrike diperdagangkan lebih dari 10% lebih rendah pada aksi sore hari. Walaupun indeks Russell tidak diperbarui pada platform digital, bermacam indeks dihitung tanpa kendala. Layanan pulih dekat jam 10: 54 ET sehabis terhenti sepanjang dekat 4 jam.
Wall Street Merosot Usai Aksi Jual serta Kendala IT Global
Lebih dahulu, bursa saham Amerika Serikat( AS) ataupun wall street merosot pada perdagangan Jumat, 19 Juli 2024 yang diisyarati dengan rotasi saham- saham industri besar ke saham- saham industri kecil.
Mengutip CNBC, Sabtu( 20/ 7/ 2024), indeks S&P 500 merosot 0, 71 persen ke posisi 5. 505. Indeks Nasdaq tergelincir 0, 81 persen ke posisi 17. 726, 94. Indeks Dow Jones melemah 377, 49 poin ataupun 0, 93 persen ke posisi 40. 287, 53.
Pergerakan wall street menandai penyusutan yang lain secara totalitas. Indeks Russell 2000 merosot 0, 63 persen. Tetapi, perpindahan ke arah- arah nama yang ditatap selaku penerima khasiat lebih besar dari penyusutan suku bunga the Federal Reserve( the Fed) ataupun suku bunga bank sentral AS ke saham kapitalisasi kecil dinilai masih jadi tema minggu ini.
Ada pula sepanjang sepekan, indeks S&P 500 serta Nasdaq tiap- tiap turun 1, 97 persen serta 3, 65 persen menandai kerugian mingguan terbanyak semenjak April. Indeks Nasda pula hentikan peningkatan sepanjang 6 pekan berturut- turut. Di sisi lain, indeks Dow Jones meningkat 0, 72 persen, sebaliknya indeks Russell 2000 yang fokus pada saham kecil menguat 1, 68 persen.
Investor Realisasikan Keuntungan
“ Pasar saham lagi hadapi rotasi yang telah lama tertunda. Investor merealisasikan keuntungan dari saham teknologi besar serta mempunyai kinerja sangat baik serta memindahkannya ke zona lain di pasar,” kata Chief Investment Officer GDS Wealth Management, Glen Smith.
Perbandingan tersebut sudah mendesak para pendukung wall street, yang takut reli pasar jadi sangat tergantung pada segelintir saham teknologi besar. Sedangkan itu, meningkatnya optimisme terhadap penyusutan suku bunga The Fed yang hendak tiba sudah menunjang nama- nama industri yang lebih kecil serta lebih berorientasi pada siklus.
Peralihan dari penerima khasiat kecerdasan buatan megacap bisa menarangkan kinerja kurang baik Nasdaq pekan ini. Demikian pula, zona teknologi data mengetuai penyusutan S&P 500 dengan penyusutan 5, 1%.
“ Judul utama merupakan harga ini turun dengan sebagian momentum saham terpukul,” ucap Head of Technical and Macro Research Strategas, Chris Verrone.
Saham Crowdstrike anjlok 11, 1% menyusul pemadaman teknologi data besar- besaran yang berakibat pada bisnis di segala dunia. Bursa Dampak New York serta Nasdaq berkata perdagangan nyatanya tidak terbawa- bawa.
Saham industri keamanan siber CrowdStrike anjlok pada Jumat, 19 Juli 2024 sehabis pembaruan yang menimbulkan pemadaman besar- besaran yang berakibat pada bisnis di segala dunia.
Mengutip CNBC, saham CrowdStrike dibuka turun lebih dari 14 persen pada Jumat waktu setempat. Pada penutupan perdagangan, saham CrowdStrike anjlok 11 persen ke posisi USD 304, 96.
Pada Jumat pagi, CEO CrowdStrike George Kurtz menuturkan, permasalahan itu diakibatkan oleh kehancuran yang ditemui dalam pembaruan konten tunggal buat host windows.
” Ini bukan insiden keamanan ataupun serbuan siber. Permasalahan ini sudah diidentifikasi, diisolasi serta revisi sudah dicoba,” ucap Kurts.
Microsoft pula memberi tahu permasalahan yang mempengaruhi layanan cloud Azure serta rangkaian aplikasi Microsoft 365. Saham Microsoft juga ditutup merosot 0, 74 persen.
Banyak web website yang berbeda tidak berperan pada Jumat pagi, dikala pesawat- pesawat dilarang terbang serta studio tv menghentikan siarannya, di tengah pemadaman teknologi data( TI) besar- besaran yang lagi berlangsung.
Lebih dahulu pada Jumat, CrowdStrike hadapi pemadaman besar- besaran yang diakibatkan permasalahan pembaruan yang mempengaruhi produk Falcon sensor- nya yang dirancang buat menghentikan pelanggaran dunia maya mengenakan teknologi cloud. CrowdStrike saat ini lagi dalam proses mengembalikan pembaruan secara global.
” CrowdStrike mengenali laporan kehancuran pada host windows yang terpaut dengan sensor Falcon,” ucap CrowdStrike kepada NBC News.
Ahli keamanan siber berkata, permasalahan pembaruan di CrowdStrike bertanggung jawab secara langsung mempengaruhi sistem windows di segala dunia dengan laptop menunjukkan layar yang eror.
Perihal ini terjalin sehabis Microsoft lebih dahulu berkata sebagian besar layanan cloud- nya sudah dipulihkan sehabis hadapi pemadaman yang mempengaruhi aplikasi cloud- nya di Amerika Serikat. Tidak jelas apakah pemadaman ini terpaut dengan pembaruan CrowdStrike.
Pemadaman global ini menampilkan gimana satu titik kegagalan dalam rantai pasokan siber bisa menimbulkan akibat besar secara global. Tekanan CrowdStrike jadi keuntungan untuk saham cyber yang lain. Lebih dahulu CrowdStrike sudah jadi pemenang di antara saham- saham cyber dalam setahun terakhir, dengan saham CrowdStrike naik nyaris 188 persen sepanjang 12 bulan terakhir.
Sebagian analis sudah mengajukan persoalan menimpa valuasi CrowdStrike yang besar. Kapitalisasi pasar industri itu senilai USD 83, 5 miliyar pada penutupan perdagangan Kamis minggu ini.
Analis Redburn Atlantic Nina Marques menuturkan, minggu ini, industri tersebut hadapi tantangan bersaing dengan industri cyber yang lain di pasar industri yang sangat besar.
” Walaupun kami tidak mempermasalahkan mutu serta kinerja produk CrowdStrike, kami mengestimasi tantangan industri dalam menembus pasar industri yang sangat besar buat mengoptimalkan kesempatan cross- sell buat imbangi akibat deflasi,” ucap Marques.
Lembaga studi itu merendahkan peringkat saham CrowdStrike jadi jual pada Kamis serta memangkas sasaran harga saham jadi USD 275 dari USD 380. Dengan demikian, terdapat pengurangan sebesar 28 persen.
Dikala saham CrowdStrike anjlok pada Jumat, 19 Juli 2024, vendor keamanan siber yang lain pula diuntungkan. Perihal ini bersamaan mungkin besar investor bertaruh jika bisnis bisa jadi hendak berpaling dari CrowdStrike serta berbondong- bondong ke industri pesaing.
Saham Palo Alto naik 1, 3 persen, saham Fortinet menguat 1, 6 persen pada pra pembukaan perdagangan. Sedangkan itu, saham Zscaler serta Cloudfrale tiap- tiap naik dekat 1 persen saat sebelum pra pembukaan perdagangan.